28 Juni 2009

jendral islam di singapura

, 28 juni 2009

Singapura Mengangkat Jendral Muslim Pertama

Kolonel Ishak Ismail akan diangkat menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen) bersama lima perwira lain di tubuh militer Singapura, SAF. Kasus pertama dalam sejarah negeri itu

Hidayatullah.com—Seorang perwira berpangkat tinggi di Angkatan Bersenjata Singapura atau Singapore Armed Forces (SAF), Kolonel Ishak Ismail (46), naik pangkat menjadi bergelar Brigadir Jenderal (Brigjen) mulai 1 Juli mendatang. Peristiwa bersejarah ini pertama kali terjadi. Di mana seorang jenderal Melayu-Muslim di tubuh SAF.
Selain Ismail, masih ada sebanyak 464 staf lain di SAF yang akan dinaikkan pangkat tahun ini. Ismail merupakan Komandan Divisi Keenam SAF.
“Jika kenaikan pangkat ini dilihat sebagai sesuatu yang dapat memberi inspirasi kepada yang lain, maka secara tidak langsung ini juga akan merangsang mereka berusaha gigih dan mencapai kesuksesan setiap saat,” tambahnya.
Tentara yang berkarir selama 28 tahun di SAF ini dipromosikan di Markas Besar AB Singapura di Bukit Gombak, bertepatan dengan Hari Angakatan Bersenjata Singapura, dan menandai sejarah baru di AB negeri jiran itu.
Koran TST menulis, promosi jabatan terhadap Ishak Ismail menandai penerimaan negeri Singapura pada figur Melayu dan komunitas muslim di dunia militer, dimana isu tersebut merupakan perdebatan yang kontroversial sejak tahun 1987 lalu.
Selama ini, posisi-posisi kunci di angkatan bersenjata diduduki oleh keturunan China yang merupakan mayoritas negeri berpenduduk 4,8 juta jiwa itu.
Menurut sejarahnya, negeri Singapura merupakan bagian dari Malaysia yang memisahkan diri pada tahun 1965. Ras China terdiri dari 71%, sedangkan Melayu yang merupakan penduduk asli tinggal 14%, India (7%) serta sisanya dari etnis lain.
Kolonel Ishak merupakan satu di antara 5 perwira di SAF yang mendapatkan promosi jabatan dan meraih gelar Brigadir Jendral (Bintang Satu). Yang lainnya adalah Kolonel (Dr) Benjamin Seet (AD) dan Kolonel Lee Shiang Long (AL) Colonel Tan Wee Beng; dan Kolonel Kwek Kok Kwong (AU).
Kelimanya merupakan bagian dari 464 perwira dari tiga angkatan – regular maupun operasional – yang mendapatkan promosi di Bukit Gombak Camp kemarin.
Kesuksesan karir Ismail membuat ia beberapa kali menerima anugerah. Diantaranya menjadi salah satu pelatih terbaik di Officer Cadet School (OCS) tahun 1982, pelatih terbaik Kursus Taktik Batalion (1991) dan Kursus Taktik Kompeni (1988).
Ismail adalah pria dengan reputasi dan karir yang cukup gemilang di dunia militer Singapura. Sebelum ini, ia pernah menjadi Wakil Komandan TRADOC dari bulan Juni 2007 hingga Agustus tahun lalu. Tahun lalu ia menjadi Pengarah Latihan bagi latihan militer Wallaby di Queensland, Australia.
Sebagaimana diketahui, di negeri ini, pemerintah begitu ketat mengatur urusan publik di mana partai politik berdasarkan ras atau agama tidak diperbolehkan. [tst/afp/cha/www.hidayatullah.com]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar